Sea? Yap sudah lama banget nggak lihat laut bisa dibilang sejak setahunan yang lalu atau bahkan lebih. Kali ini aku pergi ke Pantai Depok, Bantul bersama ketiga temanku yang lain. Sara, Tigas dan Dewi. Kami berangkat pukul 06.00 pagi yap sepagi itu. Udara masih sangat sangat sangat segar dan bersih.
Perjalanannya ternyata cukup panjang dan lama, emm maksudku sangat panjang dan lama. Menyusuri jalanan di Bantul, masih asri banyak sawah. Asik deh pokoknya. Sesampainya di tkp ternyata lokasi sudah ramai dengan pengunjung yang memiliki berbagai macam tujuan.
Begitu menginjakkan kaki di Pantai Depok, di benakku sudah membayangkan rupa dari mie lethek. Yap, tujuan kami sebenarnya ingin mencicipi mie lethek sembari memandangi lautan yang indah, namun sayangnya kami tidak menemukan adanya sosok pedagang yang menjual mie lethek. Pada akhirnya kami memutuskan untuk makan nasi pecel, gorengan dan mie penthil. Lumayanlah mengganjal perut karena paginya kami belum sarapan.
ini dia wujud asli nasi pecel |
Rasa dari nasi pecelnya pun benar-benar enak, yakin, nggak bohong. Sambelnya pedas sekali sampe bikin nangis. Duduk di pinggiran pantai sambil memakan nasi pecel, alhamdulillah nikmatnya hidup ini. Hihi.
Kegiatan kami selanjutnya adalah bermain air. Mungkin karena sudah lama tidak menyentuh dinginnya air laut jadi agak takut kalau harus mainan air. Ya alhasil aku cuma berani untuk membasahi kakiku saja. Daaaan tidak lupa kami mengambil beberapa foto yang tidak begitu banyak. Ini dia hasilnya
Setelah memuaskan diri berada di pantai, kami memutuskan untuk berkunjung ke salah seorang teman kami yang rumahnya tidak jauh dari lokasi, Liza namanya. Jalanan menuju tempat Liza berada tidak begitu ramai, hingga aku memutuskan untuk belajar mengendarai motor. Ini juga gara-gara dorongan yang cukup kuat dari si Tigas. Akhirnya aku duduk di depan jog motor memegang kendali si bebek modern. Kecepatannya cukup rendah, emm maksudku sangat rendah alias pelan. Takut ada apa-apa soalnya. Hihi.
Di tengah perjalanan kami bertemu dengan Andri (seorang teman kami juga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi). Alhasil kami dituntun menuju ke tempat Liza berada yang rupanya sedang rapat. Mengorek informasi mengenai mie lethek dari mereka berdua. Setelah rembugan, kami memutuskan untuk menuju pasar Bantul yang katanya terdapat mie lethek. Ngeeeeng... ngeeeeng... eh kesasar. Alhamdulillah kami bisa menemukan jalan menuju lokasi berikutnya.
Sesampainya di Pasar Bantul, kami TIDAK MENEMUKAN KEBERADAAN PEDAGANG MIE LETHEK KARENA TERNYATA SUDAH TUTUP, IYA SUDAH TUTUP. Bayangkan betapa sedihnya hati kami kala itu. Yasudah untuk mendinginkan hati kami membeli es cendol.
Pukul setengah sebelas siang kami pulang. Di tengah perjalanan kami mengunjungi salah satu toko yang menjual grubi. Aku kira tokonya besar layaknya toko oleh-oleh kebanyakan eh tapi ternyata yang terlihat hanyalah sebuah rumah dengan rak kecil di depannya bersama beberapa bungkusan grubi.
Pulang membawa grubi, emm maksudku pulang membawa kenangan indah, lelahnya perjalanan, rasa kecewa tidak mendapatkan mie lethek dan sebungkus grubi. Tidak apa mungkin belum waktunya kami bertemu dengan mie lethek yang membuat hati ini penasaran. Insya Allah kalau jodoh nggak akan kemana kok :)
Sekian cerita piknik di hari minggu kami. Semoga ini bukan piknik terakhir kami. Amiin.