Selasa, 03 November 2015

Relakan Saja

Assalamualaikum :)

Ketika kesempatan besar datang bersamaan. Ketika semua yang kamu harapkan datang bersamaan. Ketika kamu tidak bisa untuk mengambil semua kesempatan itu sekaligus. Rasanya seperti kamu harus memilih antara bapak atau ibu. Yap, kesempatan itu semua tiba-tiba datang mendadak. Aku tidak bisa mengelak, toh yang memberi kesempatan orang lain dan aku bisa apa? Aku cuma bisa memilih kan? 

Jujur, aku memang ingin mengikutinya dan mengambil kesempatan besar itu, tapi apa daya waktunya datang tidak tepat. Mungkin ada cara lain untuk menjadi "sosok itu". Yap, benar. Masih ada banyak jalan menuju Roma. Asal mau berusaha dengan giat dan cerdas dalam bertindak pasti ada jalannya. Benarkan? 

Entah hasil yang didapat seperti apa tapi asalkan ada usaha lebih pasti akan membuahkan suatu hal yang manis. Tinggal ditambah doanya saja.

Wassalam

xoxo

Too Much Disappointed

Assalamualaikum :)

Too much disappointed in this month. Why? I dont really know, I just feel my mood is swinging. When I am too happy suddenly its down and up and down haha so absurd feeling.

Terlalu banyak rencana, semua datang di saat yang berbarengan, tidak bisa dengan mudah meminta bantuan orang lain, tidak bisa mengharapkan orang lain dan hasil tidak sesuai dengan rencana. Semua itu yang membuat perasaan akhir-akhir ini kacau. Akibatnya UTS jadi susah fokus, tugas jadi tercecer dan semua orang-orang di sekitar ikut terkena imbasnya (re: jadi sering ngambekan). Huhu I'm so sorry :((((

I dont know what to do :(
Tidak tau lagi apa yang harus dilakukan kecuali berusaha dan berdoa, tapi tetep aja rasanya susah buat fokus. Semua pecah kayak kapal pecah. Hancur lebur kayak kapur barus. (apasih quin)

Maybe I must to do it. The meaning of "it" is HOLIDAAAAAY.
Yap, terlalu banyak kerjaan dan terlalu banyak memikirkan banyak hal dalam satu waktu pasti akan membutuhkan adanya istirahat. Hidup seimbang itu perlu. Tapi kapan bisa liburan kalau jadwal padat merayap kayak rayap-rayap yang lagi makanin kayu. Huhu so sad :((((

Sudahlah, mau tidak mau harus bisa membagi tugas dengan baik. Tidak semua harus dikerjakan sendiri karena terkadang kamu memang membutuhkan bantuan orang lain, yap orang lain. But why its so hard to do ya? Terkadang rasa "tidak kepenak" itu muncul manakala harus meminta bantuan orang lain, alasannya takut ngrepotinlah inilah itulah. HAH. 

Cerita ini sebenarnya curhatan yang nggak terlalu penting. Kalau mau dibaca ya silahkan, enggak ya silahkan soalnya juga ini nggak penting-penting amat gitu lho. Sekedar meluapkan apa yang ada di hati nggak ada salahnya to? Haha. Oke, cukup. Bye.

Wassalam

xoxo

Senin, 26 Oktober 2015

Playdate!

Assalamualaikum :)

Playdate kali ini sama si Tigas, manusia yang penuh dengan semangat yang luar biasa menggebu-gebu dan selalu optimis ini. Postingan kali ini nggak banyak cerita yang aku share tapi lebih banyak share dari foto-foto aja. Kenapa? ya soalnya kejadiannya sudah cukup lama jadi agak lupa-lupa gimana gitu hehe :)














Penasaran ini ada dimana? Ini di Taman Pintar Yogyakarta. Tempatnya cukup menyenangkan dan pas untuk bermain anak-anak selain tempat untuk hiburan, disana juga bisa sekalian mendapatkan pengetahuan. Tempat yang kayak gini nih yang sudah langka dan mesti dikembangkan lagi di setiap kota yang ada. 

Wassalam :)

xoxo

Minggu, 25 Oktober 2015

Berkah Di Hari Idul Adha

Assalamualaikum :)

Its been a long time for me to not write something in this blog huhuhu, maklumlah kegiatan akhir-akhir ini benar-benar padat sepadat benda padat (halah). Oke, postingan kali ini aku bakalan bercerita tentang kegiatan Idul Adha atau Idul Qurban. Kegiatan itu emang udah berlangsung sejak lama dan baru sempet diceritakan sekarang.

Tanggal 23-24 September 2015, kami dari HMPS PG PAUD mengadakan acara Qurban di desa Nglipar, Gunung Kidul. Berangkat siang hari dengan menaiki motor beroda dua. Kami berangkat dari kampus dan jaraknya menuju tkp cukup memakan waktu lama, yaa kirakira se-jam-an lah. Jalannya yang berliku-liku disertai hembusan angin yang semilir dan teriknya sinar matahari menghantarkan kami menuju tempat tujuan. Luar biasa pegelnya. Asli pegel banget.

Sesampainya disana kami disambut keluarga dari salah satu anggota HMPS, yaitu Umi. Luar biasa sambutannya, ya walaupun tidak disambut dengan menggunakan arak-arakan, tarian dan jaipongan layaknya sambutan wali kota terhadap tamu penting yang datang, kami disambut dengan senyuman ramah nan hangat dari keluarga tersebut.

Malam harinya, kami melakukan takbiran di masjid terdekat. Jujur, selama aku hidup di dunia ini aku belum pernah turut serta melakukan takbiran di masjid dan disanalah pengalaman pertamaku. Suasana kekeluargaan tercipta begitu kental di masjid itu. Masih terbayang dengan jelas banyaknya anak-anak yang berlarian kesana kemari, ibu-ibu yang ramah dan hangat serta bapak-bapak yang penuh dengan perhatian dan perlindungan. Disertai wajah yang mulai mengantuk dan lelah kami tetap berusaha untuk terjaga melakukan takbiran, yaa walaupun tidak bisa ikut sampai selesai tapi udah lumayanlah.

Tidur beralaskan tikar tidak menjadi penghalang kami untuk sekedar memejamkan mata. Aiiiih, karena tempatnya udah penuh akhirnya aku memutuskan untuk tidur di atas tempat tidur yang ada di dalam ruangan tersebut. Hehehe asli itu gara-gara nggak ada tempat beneran buat tidur makanya kepaksa deh tidur di atas kasur hehehe maapkeun ya. Bangun bangun bangun, kami bergegas mengambil peralatan mandi. Berhubung kamar mandi di rumah tersebut hanya ada dua dan anggota HMPS ada banyak, jadi aku dan beberapa teman yang lain memutuskan untuk mandi di kamar mandi masjid. Berjalan menyusuri gelapnya dini hari dan menerjang semak semak dengan bermodalkan satu senter. Kami memang perempuan semua, tapi kami tidak takut untuk menghadapi rintangan seperti itu.

*FYI: HMPS PG PAUD tidak memiliki anggota laki-laki, tapi karena acara tersebut meminta delegasi perkelas jadi ada satu anak laki-laki yang ikut kami, tapi dia tidurnya di masjid bersama bapak-bapak.

Kami sudah bersiap untuk sholat Ied dengan seragam hitam pink kami. Jalanannya cukup sepi, tidak sebanyak ketika aku melaksanakan sholat Ied di rumahku yang notabene ada di dekat alun-alun utara. Yap, ini kali pertama aku melaksanakan sholat Ied jauh dari keluarga, rasanya cukup unik, unik dalam artian agak sedih jauh dari orang tua dan cukup senang karena mendapat pengalaman baru dan keluarga baru. Selesai sholat berjamaah, kami melakukan sarapan di rumah keluarga Umi. Menunya memang sederhana, tapi rasanya luar biasa enaaaaaaak. Apalagi makannya bersama keluarga baruku itu. Hihi.

Lanjut ke inti acara, yaps disana kegiatannya adalah penyembelihan hewan Qurban, bakti sosial baju bekas layak pakai dan lomba mewarnai untuk anak-anak. Alhamdulillah, acara berjalan dengan lancar walaupun ada ini itu yang sedikit mengganggu tapi bisa tetap diatasi, yaa yang namanya niat baik pasti ada aja jalannya :)

siap berangkat
















Oke, foto yang terakhir itu emang agak maksa gimana gitu. Namanya selfie tumpuk, walaupun sudah memakan korban tapi teteup aja sampai sekarang nggak kapok-kapok. Hahaha. At least, walaupun capek, bete, dan lain sebagainya, aku tetep merasa senang dan bangga terhadap perjuangan teman-teman ini. Semangat terus ya, perjuangan kita masih cukup panjang.

Sekian ceritaku tentang Idul Adha.
Wassalam :)

xoxo

Sabtu, 24 Oktober 2015

(Harus) Semangat UTS

Assalamualaikum :)
Tiba saatnya untuk bealajar lebih giat karena ujian. Yap, uts di depan mata saatnya siap-siap untuk mencari-cari bahan materi ujian dan belajar semalam suntuk. Tapiii, ada yang aneh di semester ini, greget buat belajar uts tidak ada sama sekali. Malah males-malesan belajar :( Asli males banget belajar sebenernya.


Sudahlah mau gimana lagi, namanya juga mahasiswa. Tugas utamanya ya belajar. Oke selamat belajar demi masa depan yang cerah secerah sinar mentari!

xoxo

Sabtu, 22 Agustus 2015

Mendadak MC

Assalamualaikum :)

Mendadak diminta untuk menjadi MC di acara yang penting dan dihadiri oleh orang-orang yang penting pula. Coba bayangkan gimana rasanya? Campur aduk kan ya? Padahal aku sendiri orangnya belum terbiasa untuk membawakan sebuah acara. Apalagi acaranya tidak main-main pula.

Pengen menolak tapi nggak enak dan juga aku pikir ini bisa menjadi ajang untuk melatih keberanian diri tampil di depan umum. Tidak banyak orang yang mendapatkan kesempatan ini. Aku menerima tawaran tersebut, walaupun tidak diberi bayaran bagiku tidak masalah asalkan aku mendapatkan pengalaman. Hehe



Untungnya partner mcku adalah orang yang ada di sampingku itu jadi lebih tenanglah buat menghandle acara tersebut. Hehe.

Gimana kalau ada tawaran jadi mc lagi? Ya dilihat-lihat dulu acaranya seperti apa dan tamunya siapa saja. Jujur kalau jumlah tamunya banyak banget aku masih belum berani apalagi kalau jadi mc sendiri, tambah deh menciut nyalinya. Tapi, doakan sajalah yang terbaik :)

xoxo
Wassalam

Jumat, 21 Agustus 2015

Target Menulis!


Assalamualaikum :)

Menulis, mungkin sebagian orang merasa bahwa kegiatan menulis itu sangatlah membosankan, menyebalkan dan membuat pusing saja. Apalagi kalau menuliskan jawaban essai di ujian, itu sudah jelaslah ya susahnya. Tidak banyak orang yang menyukai kegiatan menulis ini terutama untuk menuliskan sesuatu hal yang sekiranya memakan kertas atau halaman berlembar-lembar. Kebanyakan orang pada saat ini lebih senang menuliskan ide atau isi hatinya melalui status di media sosial seperti facebook, twitter dan lain sebagainya.

Berbeda denganku. Aku suka dengan menulis (itu kalau moodnya sedang membara buat nulis ya hehe). Menuliskan jawaban essai ketika ujian malah lebih aku sukai ketimbang menjawab soal ujian yang jawabannya hanyalah pilihan ganda. Setidaknya aku bisa mengarang bebas melalui kata-kataku yang sering berulang-ulang dan malah terkesan membingungkan dosen yang mengoreksinya. Menurutku dengan menjawab soal essai kita jadi bisa mengungkapkan sejauh mana pemahaman kita tentang materi tersebut. Coba dipikirkan kembali, soal pilihan ganda belum tentu dapat menilai sejauh mana seseorang memahami materinya, bisa saja kan kalau orang tersebut "bejo" alias beruntung dengan memilih jawaban menggunakan perhitungan kancing di baju? 

Selain itu, setidaknya dengan menulis jawaban essai entah itu benar atau tidak kita akan tetap mendapatkan nilai meskipun hanya sedikit setidaknya seperti upah untuk menulis. Sedangkan soal pilihan ganda? Kalau salah ya tidak mendapat poin nilai. Maka dari itu aku lebih suka soal essai ketimbang pilihan ganda. Walaupun tidak jarang orang-orang lebih menyukai soal pilihan ganda karena kesannya seperti untung-untungan, lebih cepat selesai dan tidak memperlukan pemikiran dalam merangkai kata-kata.

Menulis di blog juga salah satu kesukaanku dalam menulis. Aku bisa menulis apapun di blog ini, meskipun kita juga harus jeli memilih kata-kata karena itu bisa saja mempengaruhi nama baik kita (khusus untuk yang memang benar-benar mencantumkan nama aslinya di bio ya). Blog belum terlalu eksis di kalangan anak-anak yang mengaku dirinya gaul dan peminat untuk membacanya pun masih sangatlah kurang. Maka dari itu aku terkesan lebih berani mengekspresikan segalanya di blog ini. Hitung-hitung bisa sekalian melatih kemampuan menulis dan mengisi waktu senggang dengan hal yang bermanfaat, barang kali kan ada yang terinspirasi gitu lho hehe.

Tiap kali semangat menulisku membara aku selalu saja menargetkan untuk menulis di blog atau setidaknya aku tulis di laptop dan kusimpan dalam file pribadi. Target menulisku awalnya sebulan sekali aku harus mempost satu buah karya tulisanku (ya walaupun kurang berkualitas sih) tapi setidaknya aku tetap menulis. Kemudian naik lagi hingga seminggu sekali aku harus mempost di blog. Kemudian aku berpikir kembali, rasanya kalau aku sudah disibukkan oleh tugas-tugas kuliah dan organisasi aku akan keteteran dengan target itu hingga akhirnya aku memutuskan untuk menargetkan setiap aku punya waktu luang aku harus segera memposting tulisan di blog. Jadi, intinya adalah aku bisa menuliskan kapanpun aku punya waktu senggang yang dalam artian tak ada target sama sekali. 

Setidaknya aku tidak mau menyianyiakan peluang ini, mumpung ada fasilitas dan waktu ya kenapa tidak diakukan? Aku juga tidak mau membiarkan blog ini terkesan berdebu dan bersarang laba-laba. Tetap semangat dalam menulis ya teman-teman semua semoga kualitas menulis kita semakin naik naik dan naik! Perjuangan tidak akan mengkhianati hasil kok :) Lakukan sambil ikhlas dan tersenyum, jangan lupa mengucap bismillahirohmanirohim.

quote of the day 


xoxo
Wassalam

Selasa, 18 Agustus 2015

Lapar Di Tengah Malam

Assalamualaikum :)

Pernahkah kalian merasa kelaparan di tengah malam hingga membuat perut kalian berbunyi "krucuk...krucuk..."? Kalau aku bisa dibilang sering mengalaminya. Apalagi kalau pas begadang, entah itu begadang nonton film, nulis blog, baca baca, ngerjain tugas atau bahkan hanya sekedar guling guling di kasur. Padahal sudah makan malam tapi teteup saja perut tidak bisa diajak kompromi.

Kalau sudah lapar otomatis kita maunya cari makanan kan? Tapi kalau aku harus pikir pikir dulu. Terkadang nih aku takut harus keluar kamar untuk sekedar mencari makanan di dapur. Aku harus melihat sikon (situasi dan kondisi) di luar kamar. Apakah ada orang atau tidak, kalau ada orang sih jadi santai dan tidak perlu takut cari cari makanan tapiii kalau tidak ada orang nah itu dia masalahnya aku jadi agak takut soalnya sepi gimana gitu.

Tapi saking laparnya, walaupun di luar kamar sepi ya mau tidak mau deh keluar kamar cari makanan layaknya tikus rumahan yang suka beraksi di tengah malam. Makanan apa saja yang penting bisa langsung dimakan tanpa diproses pasti langsung diembat deh, sudah nggak mikirin lagi enak apa enggaknya. Paling mentok nih kalau tidak ada makanan ya alhasil cuma minum air putih doang, itu juga sudah alhamdulillah :) hehe.

Ibu memang tahu banget kalau anak-anaknya suka kelaparan tengah malam, jadi beliau selalu siap sedia roti tawar di dapur untuk jaga-jaga mengatasi kelaparan anak-anaknya. Tapi, kadang-kadang beliau juga lupa kalau rotinya habis atau malah sudah kadaluwarsa. Itu sudah biasa. 

FYI, aku menuliskan blog ini sembari menahan lapar dan menengguk air putih yang ada di kamar.

Heuheu :))

Senin, 17 Agustus 2015

Dirgahayu Indonesiaku

17 Agustus Tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya Bangsa Indonesia
Merdeka sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia 
mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
membela negara kita...

MERDEKAAA!
Assalamualaikum, tepat di tanggal 17 Agustus 2015 ini Indonesia negara tercinta dimana aku dilahirkan tengah berulang tahun kemerdekaannya. Tanggal 17 Bulan 8 Tahun 45, jika dijumlahkan menjadi 70 yap 70 tahun sudah Indonesia ini merdeka, terbebas dari kawanan penjajah yang tak punya belas kasih pada pribumi. Alhamdulillah berkat perjuangan para pahlawan dan tidak lupa karena Allah SWT kita semua pada saat ini bisa menikmati hasil jerih payah pahlawan pada zaman dahulu kala. Pahlawan pahlawan itu memang luar biasa.

Tahun 2015, telah banyak perubahan bagi Indonesia ini. Bangsa ini tak lagi sama dengan tahun 1945 atau tahun-tahun sebelumnya. Bangsa ini memang telah merdeka dari penjajahan dan peperangan tapi bangsa ini belum merdeka dari pengaruh negatif bangsa luar. Contoh sederhananya saja kita masih berbondong-bondong menggapai barang-barang merk luar negeri, merk yang sebenarnya tak kalah dengan merk asli Indonesia.

Indonesia juga punya karya kawan! Indonesia juga punya pemandangan alam yang indah kawan! Indonesia juga punya manusia-manusia hebat kawan! Indonesia juga punya cerita bahagia kawan! Indonesia juga punya kebanggaan kawan! Indonesia juga punya jiwa semangat untuk maju kawan! Indonesia juga punya rasa ingin merdeka!

INDONESIA HARUS SUDAH MERDEKA DARI APAPUN JUGA

Mungkin itu hanyalah harapanku atau harapanmu juga? Semoga saja iya. 

Sebenarnya ada sedikit cerita ketika tadi pagi aku melakukan sebuah program kerja dari organisasi di kampusku. Kegiatannya adalah membagikan dolanan tradisional gratis kepada anak-anak. Kami membagikannya di daerah sekitar 0 km Kota Yogyakarta. Ketika aku berjalan menyusuri benteng vredeburg rasanya bangga sekali memiliki tempat bersejarah yang cukup terjaga. Iya cukup terjaga sampai akhirnya tanpa diminta aku menghirup bau yang kurang sedap di pinggiran pagar. Yap bau yang cukup menyengat itu ternyata ulah dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, orang-orang yang tak punya rasa nasionalisme (itu menurutku). Bagaimana tidak? Tempat bersejarah sekalipun masih saja dipakai sebagai tempat untuk buang hajat. Ironis sekali. Padahal pemandangannya cukup menawan. 

Apa yang ada di pikiran para wisatawan asing ya ketika mereka melewati jalanan itu? Malu rasanya. Sangat sangat malu. Apa hanya kota Jogja saja yang mengalami nasib buruk seperti itu? Atau di kota-kota lain Indonesia juga mengalami hal yang sama? Semoga saja tidak ya.

Aku sangat berharap Indonesia ini bisa bangkit dari segala macam problematika yang ada walaupun yang namanya kehidupan tak akan jauh dari yang namanya masalah tapi setidaknya rakyat Indonesia ini dapat bergandengan tangan dan bergotong royong mengatasi segala halnya. Tidak hanya membebankan semua urusan negara pada presiden saja, tapi kita juga bisa turut andil dalam ruang lingkup pekerjaan kita masing-masing.

Dari kita dan untuk kita. INDONESIA.

Dirgahayu Indonesiaku
Jangan lupa makaryo (berkarya)!

Sincerely,
salah satu rakyat Indonesia yang sedang bahagia merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia :)

Senin, 03 Agustus 2015

Syawalan Ini Itu

Assalamualaikum readers :)

Syawalan. Identik dilakukan seusai sholat idul fitri (yaiyalah). Oke, seusai sholat Ied biasanya kita akan mendatangi beberapa acara syawalan yang memang sudah dijadwalkan dan direncanakan jauh jauh hari. Entah itu syawalan keluarga dekat, keluarga jauh yang bahkan nggak tau itu dari turunan mana, syawalan kantor, syawalan teman kuliah/sekolah dan lain sebagainya. 

Di acara syawalan sendiri pasti ada kegiatan yang namanya makan-makan, salam-salaman atau bahkan acara hiburan dan doorprize. Sebenernya nih ya acara doorprize itu adalah acara yang paling ditunggu-tunggu (menurutku sih) rasanya seru aja gitu walaupun hadiah doorprizenya sekecil sabun batangan sekalipun tetep aja bikin suasana jadi lebih ramai dan lebih akrab.

Pengalaman memenangkan doorprize hadiah utama baru-baru ini terjadi. Sewaktu menghadiri acara syawalan kerabat kraton dari keturunan Hamengkubuwono VII, tiba-tiba aja nomer undianku disebut sebagai pemenang hadiah utama yang berupa alat karaoke kecil gitu. Padahal barangnya berat, padahal aku datang kesana sama ibu naik becak, padahal cuma berdua aja, padahal anak laki-lakinya ibu nggak ada yang ikut, padahal bapak juga nggak ikut, padahal aku kurus kering begini, padahal ibuk tulangnya sudah tua, oke... stop. Dengan berbagai macam cara aku dan ibuk lakukan, alhasil kami memutuskan untuk menelepon bapak dan blablablabla alhamdulillah kami sampai di rumah dengan selamat dan dengan keadaan terharu (?).

Pengalamanku syawalan di keluarga bapak ada juga yang cukup menyenangkan, yaitu aku menemui mbak sepupuku yang mukanya miripriprip sama aku (yaa walaupun cantikan beliau juga sih hehe) dan itu juga banyak yang bilang. Bahkan kembarannya mbakku itu sampai bilang mirip banget (ps: kembarannya mbakku itu laki-laki jadi ya nggak mirip juga sama aku gitu).

Biasanya anak muda dan remaja gitu akan lebih sering merasa bosan dengan acara semacam ini. Sudah cepat bosan, cepat ngantuk pula, cepat baper pula eh maksudnya cepat laper pula, cepat capek pula, cepat pegel pula, cepat pengen pula pula, cepat nangis pula, cepat pengen ngecharge hp (handphone) pula, cepat pengen nonton drama korea di rumah pula, cepar ngantuk pula eh yang ini udah deng ya. Yaa pokoknya intinya pengen buruan balik ke rumah dan bebas gitu deh. 

Asiknya acara syawalan ini kita jadi banyak yang ngedoain, mempererat tali persaudaraan dan makanannya enak (iya kalau enak kalau enggak ya udah trima aja namanya juga rezeki). 

Begitulah ceritaku di masa-masa syawalan ini. Taqobalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir batin apabila Quina selama ini dalam bertutur kata kurang mengenakkan di hati maupun di pikiran, namanya juga manusia gudangnya kesalahan karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Selamat menikmati masa-masa liburan :) (ps: bagi yang masih libur)









Sekian cerita tentang syawalan. 
Wassalam.
xoxo

Rabu, 15 Juli 2015

Ramadhanku Di Usia 20 Tahun

Assalamualaikum readers :)

Kali ini aku ingin membahas tentang bulan Ramadhanku di tahun 2015. Tahun dimana aku telah menginjak usia 20 tahun. Tahun dimana aku telah melihat betapa rumitnya kehidupan yang sebenarnya. Haha serius banget ya kayaknya tulisanku, sebenarnya aku orangnya susah diajak serius tapi beberapa orang di dekatku bilang "Quina mah kalau udah mulai rapat, mukanya bakalan serius" gitu katanya. Padahal mah enggak lho. Oke kembali ke topik tentang ramadhan di tahun ini.

Ramadhanku tahun ini alhamdulillah diisi dengan kegiatan-kegiatan yang kadang menguji kesabaran. Rapat ini rapat itu rapat lagi. Kebanyakan hidupku di tahun ini akan diisi dengan rapat, rapat dan rapat, tidak terkecuali di bulan suci Ramadhan. Berhubung aku mengikuti salah satu organisasi di kampus jadi mau tidak mau suka tidak suka ya harus bisa mengikuti rutinitas rapat yang seabrek. Rapat itu identik dengan diskusi, musyawarah, votting, mengungkapkan ide, berkreasi, menguras tenaga, bikin senam otak dan bahkan bikin perut lapar. Tapi, karena ini bulan Ramadhan dan karena aku pun sudah beranjak di usia dewasa awal jadinya ya aku harus bisa dong nahan rasa lapar dan emosi negatif yang terkadang sulit untuk dikendalikan.

Ujian akhir semester 4 diselenggarakan di bulan Ramadhan. Alhamdulillah berjalan dengan lancar, walaupun kadang harus melawan rasa kantuk yang luar biasa ketika di siang hari, seusai sholat taraweh dan selepas sahur. Sulitnya mengatur waktu untuk belajar membuatku harus ekstra melawan gejolak rasa malas yang terkadang muncul. Tapi jujur ya UAS kali ini rasanya tidak seberat ujian-ujianku yang lalu, apa mungkin karena diselenggarakannya di bulan Ramadhan jadi dosennya bikin soal yang kurang memberatkan mahasiswanya? Ah tapi nggak juga kok buktinya masih ada saja soal yang sulit untuk dikerjakan alhasil ya mengarang bebas. Sampai detik ini aku belum tahu hasilnya seperti apa tapi doakan saja yang terbaik dan sesuai dengan harapanku (amiin).

Belajar di bulan Ramadhan bukankah suatu kegiatan yang luar biasa. Dapat dibilang lebih baik daripada hanya sekedar tidur, padahal tidur di kala berpuasa adalah ibadah apalagi kalau belajar ya kan? Hihi. Tahun ini juga aku tidak begitu memikirkan baju baru untuk lebaran seperti tahun-tahun sebelumnya. Apa karena aku sudah beranjak lebih dewasa? atau karena aku terlalu sibuk memikirkan ujian dan segala macam rapatku? Haha entahlah tapi semoga ini semua memang dikarenakan aku telah cukup dewasa dalam memaknai kehidupan (amiin).

Ramadhan tahun ini memang tidak memberiku hari libur yang panjang seperti halnya hari libur untuk mahasiswa lainnya, tapi aku tetap mensyukuri apa yang telah Allah SWT berikan padaku di tahun ini. Penuh berkah yang tidak terkira. Penuh hikmah yang tersirat dalam sebuah kejadian. Alhamdulillahirobilalamin. Harus tetap bersyukur atas segala rizqi yang telah diberikanNya kepada kita semua. Semoga lebaran tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya menjadi lebaran yang berkualitas. Bukan sekedar kualitas akan baju baru tapi kualitas akan hati dalam memaknai bulan yang suci.

I write this post to follow this challenge

tulisan ini diikutsertakan dalam IHB Blog Post Challenge Ramadhan :)

xoxo

The Inspirational Women

Assalamualaikum :)

Beberapa bulan yang lalu aku mengalami kejadian yang benar-benar nggak disangka sekaligus sangat menyenangkan. Yap, kejadian itu adalah bisa fan meeting dengan the one inspirational women, Kak Diana Rikasari Senang banget deh beneran. Hihi maaf ya lebay dikit. Tadinya memang aku bersama temanku, Tigas Esa mau dateng ke acara fan meeting itu tapi tadinya juga udah dicancel soalnya jam segitu kita baru aja selesai kuliah, sedangkan perjalanan menuju Gramedia (tempat fan meeting diadakan) cukup memakan waktu. Eh tapi mungkin karena semangat kita yang terlalu menggebu-gebu kali ya pada akhirnya kita jadi pergi kesana. Alhamdulillahirobilalamin, waktunya keburu juga walaupun telat dikit. Sesampainya di parkiran, kita udah denger nih suaranya kak Diana sama kak Dinda daaaan langsung deh kita cus lari ke lantai paling atas. Hihi.

Dan ini dia hasil dari pertemuan singkat kita







Minggu, 12 Juli 2015

Thank You Gas Dew!

Assalamualaikum :)

Kali ini aku ingin menceritakan sesuatu hal yang tidak pernah disangka-sangka dan hal itu merupakan hal baik pula. Cerita ini berawal dari sifatku yang sering banget lupa (namanya juga manusia kan ya nggak ada yang sempurna, Setuju?)

Yap tepatnya Hari Sabtu tanggal 11 Juli 2015, waktu itu aku lupa membawa hp (hand phone) dan aku baru sadar pas sudah di kampus. Ampun deh ya. Di tahun 2015, tidak bawa hp itu rasanya hati jadi kosong melompong, pikiran entah kemana dan dunia berasa jahat aja gitu kayaknya. Oke, ini terlalu berlebihan tapi akhir-akhir ini memang aku agak susah jauh dan lepas dari hp.

Seharian menampakkan muka yang nggak enak dilihat. Nah, pada hari itu aku bersama teman-teman ingin mengerjakan tugas pembuatan video dan ternyata temanku, Dewi kelupaan nih bawa memori card kamera dan akhirnya dia memutuskan untuk mengambilnya ke rumahnya ditemani oleh Tigas. Cuuuuusssss mereka pergi.

Di kampus, sembari menunggu kedatangan mereka, aku berusaha untuk mengalihkan pikiranku yang hanya tertuju pada hp, hp dan hp. Tiba-tiba aja, Tigas memasuki kelas dan tangannya menjulurkan sesuatu ke arahku. Ternyataaaaa, mereka pergi ke rumahku juga untuk mengambilkan hpku yang ketinggalan. What a beautiful moment :') terharu banget, serius. Nggak nyangka. 

Masih banyak orang yang benar-benar baik di sekililingku. Alhamdulillahirobilalamin, terimakasih Ya Allah. Mungkin di sekitarmu juga masih banyak orang yang baik dan tulus. Sekali lagi, terimakasih banyak Dewi dan Tigas, semoga kalian dilimpahkan rezeki dan kesehatan selalu. Amin.


xoxo

Rabu, 08 Juli 2015

Ingin Belajar Segalanya

Ingin belajar menulis dengan baik dan benar, setidaknya bisa membuat suatu karya yang bisa dipublikasikan kepada khalayak luas. Entah bentuk tulisan apapun itu. Keinginan ini selalu didapat kalau aku selesai membaca blog milik orang lain ataupun membaca buku (novel tentunya).

Ingin belajar menjahit dengan baik dan benar, setidaknya bisa menjahit suatu karya dalam bentuk apapn itu dan dapat dijadikan sebagai hadiah untuk orang lain. Sudah pernah kulakukan sebenarnya, tapi aku masih belum puas karena aku cuma bisa satu teknik menjahit saja itupun tidak begitu rapi.

Ingin belajar mengendarai motor, setidaknya bisa mengantarkan diriku sendiri ke berbagai tujuan yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Hal ini masih dalam proses. Doakan saja. Walaupun terkadang latihan ini sering sekali tidak terlaksana.

Ingin belajar memasak, setidaknya bisa memasak nasi dengan baik dan benar. Oke, aku memang tau tata urutan cara memasak nasi, tapi itupun masih banyak bertanya sama ibu, belum bisa lepas sendiri. Aku juga ingin bisa memasak berbagai jenis kue (supaya bisa diperdagangkan gitu hehe)

Ingin belajar melukis dengan kuas, setidaknya bisa melukiskan apa yang ada di imajinasiku dan untuk koleksi pribadi saja. Sampai saat ini aku masih kesulitan mengendalikan kuas yang menurutku sulit sekali mengaplikasikannya.

Ingin belajar desain visual di corel ataupun semacamnya, setidaknya bisa membantu mendesainkan pamflet untuk beberapa proyek yang telah aku dan teman-temanku rencanakan. Kalau melihat orang dengan mudahnya mendesain berbagai macam hal, itu selalu membuatku ingin segera membuatnya sendiri, walaupun aku pernah diajari tapi tetap saja itu membingungkan.

Ingin belajar mengikat ujung balon, setidaknya bisa melakukannya untuk anak didikku nantinya. Selama ini belum pernah berhasil melakukan hal sekecil ini. Takut balonnya meletus juga sih. Selama ini selalu meminta bantuan orang lain untuk melakukannya.

Ingin belajar mengedit blog dengan apik, setidaknya untuk menghias blogku sendiri agar lebih menarik dan enak dilihat. Tidak sesederhana blogku saat ini. Misalnya seperti blog milik diana rikasari dan lain lain.

Ingin belajar membuat rak buku dari kayu sendiri, setidaknya hasilnya bisa untuk keperluan pribadi. Aku pikir jarang ada perempuan yang membuat rak buku dari kayu sendiri kecuali orang-orang yang memang bergelut di bidang tersebut. Tapi aku ingin karena menurutku itu keren.

Ingin belajar menyanyi, setidaknya sebagai calon guru PAUD harus bisa menyanyi. Oke, aku memang bisa bernyanyi tapi suaraku tidak terlalu bagus atau dapat dibilang kalau tidak bagus. Aku sama sekali buta nada. Menyedihkan memang tapi aku ingin belajar ini, ya walaupun aku pernah membuat beberapa lagu untuk anak-anak (sederhana dan simple kok).

Ingin belajar bisnis, setidaknya bisnis kecil-kecilan. Cita-citaku yang mengingkan memiliki toko yang menjual berbagai macam jenis kado membuatku ingin memperdalam dunia bisnis. Oke, entah dari siapa aku bisa belajar ini.

Ingin belajar menjadi pengisi suara (dubbing). Ketika menonton film animasi, aku selalu berpikiran kalau yang menjadi pengisi suara pasti keren, mereka bisa menyesuaikan suara mereka dengan karakter di film. Mereka seperti berakting melalui suara.

Ingin belajar ini itu, setiap menemukan hal yang baru terkadang aku berpikir untuk mempelajarinya. Gampang ataupun susah jika ada kemauan dan usaha maka apapun bisa kita lakukan, ya kan? Namun, tidak mudah melakukannya, rasa malas, ketakutan dan tidak percaya diri menghambat segala proses belajar yang ingin kita lakukan. Oke, niat mungkin dapat mengawali proses tersebut tapi doa dan ikhtiar juga perlu. Semagat selalu Quina! (ps dari dirimu sendiri).

xoxo :)




Selasa, 07 Juli 2015

Kurang Piknik Katanya

Piknik adalah suatu hal yang tabu bagiku saat ini. Jika ada waktu luang sedikit saja pasti deh langsung tidur, kalau enggak ya nonton running man, kalau enggak ya nulis blog kayak gini. Nulis blog sih sebenernya bisa dimana aja asal ada internetnya.

Detik detik bertemu dengan liburan panjang, tapi sampai saat ini pun aku masih belum tahu liburanku bakalan kemana dan ngapain. Oke, aku memang nggak boleh berharap lebih untuk bisa liburan di luar kota bersama keluarga atau setidaknya bisa pergi ke tempat wisata di dalam kota bersama keluarga. Kenapa aku nggak mau berharap lebih? Karena menurut pengalaman sebelumnya ketika aku berharap lebih dan ternyata realita yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan, itu akan menyakiti hati, jiwa dan raga.

Sedih, iya. Kecewa, iya. Tapi mau bagaimana lagi, begini nasib apalah daya terima saja.

Piknik tidak harus pergi dari luar rumah kan? Masih banyak jutaan kegiatan yang bisa dilakuin di dalam rumah kok, iya aku harap masih banyak. Ah seandainya aku tau apa itu, pasti hidupku nggak akan cepat bosan kayak gini. Ah sudahlah pasti ada hikmah di balik setiap kejadian kok. Ya kan? Ya kan?

Jangan Piknik Mari Bersabar (maaf kalau garing, nggak sengaja)

xoxo

Assalamualaikum Beijing

Assalamualaikum readers :)

Hari ini aku mau sedikit mereview film "Assalamualaikum Beijing" nih. Oke aku tau ceritanya memang tidak terlalu menarik (bagi sebagian orang) tapi, menurutku cerita sederhana dan dibawakan dengan apik membuat film ini sering banget kebayang-bayang di otakku. Banyak yang bilang kalau film ini lebih cocok dijadiin sinetron aja tapi menurutku jadi film juga oke kok. 

Film ini diangkat dari sebuah novel karya Asma Nadia (penulis terkenal di Indonesia) dan disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Pemain film ini adalah Revalina S. Temat (berperan sebagai Asma), Morgan Oey (berperan sebagai Zhong Wen), Laudya Cynthia Bella (berperan sebagai Sekar), Desta (berperan sebagai suaminya Sekar) dan Ibnu Jamil (berperan sebagai Dewa). 

Jadi ceritanya gini nih, si Asma sama Dewa ini mau nikah, tapi si Dewa membuat suatu pengakuan yang bikin Asma nggak mau lagi nikah sama dia. Akhirnya tiga bulan kemudian, Asma pergi ke Beijing untuk bekerja dan disana ia ditemani oleh Sekar teman lamanya dan suaminya Sekar. Sewaktu Asma ingin berjalan-jalan di Beijing sendirian, dia berkenalan dengan Zhong Wen yang sudah berbaik hati membantu Asma. Tidak lama kisah Asma dan Zhong Wen berlanjut karena ternyata Zhong Wen adalah seorang tour guide yang diutus untuk menemani Asma berkeliling di Beijing. Tiba-tiba Dewa mengetahui kalau ternyata Asma sedang berada di Beijing, iapun menyusulnya dan berharap agar Asma ingin kembali kepadanya. Tidak, ternyata Asma benar-benar sudah move on dan menaruh hati kepada Zhong Wen, tapi ternyata Zhong Wen bukanlah seorang muslim. Asma ternyata mengidap sakit yang sulit disembuhkan dan memaksa dia agar kembali ke Indonesia untuk melakukan perawatan. Mulai dari stroke, lumpuh, buta bahkan hingga bisu. Asma terpaksa melupakan Zhong Wen, namun Zhong Wen tidak pernah berputus asa untuk bertemu dengan Asma. Ia pergi ke sebuah masjid di Beijing dan akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang mualaf. Ketika ia pergi ke Indonesia, Asma tidak dapat melihat Zhong Wen, cinta Zhong Wen pada Asma tidak berhenti sampai disitu. Ia berniat untuk meminang Asma, namun keraguan pada diri Asma tak terelakkan. Karena kegigihan Zhong Wen, mereka pun akhirnya menikah.

Sederhana memang, tapi kalau kita memainkan peran di antara salah satu tokoh utama tersebut di dunia nyata, apakah kita bisa seperti mereka? Belum tentu. Ada salah satu dialog yang aku suka dari Zhong Wen:
     
 "Cinta romantis itu ada dan tidak butuh fisik yang sempurna untuk memiliki kisah cinta yang sempurna"

Ampun deh pokonya romantis banget. Oke aku emang agak lebay kalau nonton yang beginian jadi ya harap maklumlah ya. Morgan waktu main di film ini cukup keren sampai nggak kelihatan kalau dia itu mantan personil boy band yang tadinya blas aku nggak suka. Salah satu soundtrack yang mengisi film ini adalah lagunya Ridho Roma yang judulnya 'Move On', oke tadinya aku sama sekali nggak suka sama Ridho Roma beserta jajaran lagu dangdut lainnya dan aku juga nggak tau kalau ternyata yang nyanyi lagu 'Move On' itu adalah dia, tapi lumayanlah lagunya nggak begitu kedengeran kayak lagu dangdut kebanyakan.



Singkat cerita, sejak aku nonton film sampai detik di mana aku menulis postingan ini aku masih sering muter ulang lagu soundtracknya dan kebayang-bayang ceritanya dan kebayang-bayang Beijingnya. Beijing tunggu aku mengunjungimu ya :) Kamu masih bakalan tetep sama kan kayak gitu waktu aku besok dateng kesana? Aku harap kamu jawab iya, Beijing.

xoxo

Senin, 06 Juli 2015

How To Make Mini Cemplon

Bahan yang diperlukan:
1. Singkong (dikupas, dicuci, diambil serat tengahnya juga)
2. Kelapa parut
3. Gula jawa (dicincang)
4. Garam secukupnya
5. Minyak goreng

Cara membuat:
Parutlah singkong yang telah siap diolah menggunakan parutan kelapa. Campurkan parutan kelapa dan  garam secukupnya ke dalam parutan singkong. Uleni agar garamnya bisa tercampur dengan rata (biar nggak asin di satu sisi doang gitu maksudnya).

Selesai membuat adonan singkong, sekarang saatnya membuat bola-bola mini cemplon. Pertama-tama ambil satu genggam kecil adonan singkong, lalu dipipihkan dan beri sedikit gula jawa yang telah dicincang di tengah adonan singkong. Tutup adonan tersebut hingga menyerupai bola dan ratakan dengan cara digelindingkan di telapak tangan.

Apabila semua adonan sudah terisi dengan gula jawa, tahap selanjutnya adalah menggoreng. Siapkan minyak goreng di atas wajan dan nyalakan kompor dengan api sedang (jangan dengan api besar karena itu akan membuat cemplon cepat gosong. Masukkan cemplon yang sudah siap ke dalam wajan apabila minyak gorengnya sudah panas (cara mengeceknya bisa dengan merasakan panasnya minyak dengan menaruh tangan ke atas wajan dan jangan sampai tercelupkan ke minyak karena itu panas, oke?). Goreng goreng goreng hingga cemplon berubah warna menjadi kuning keemasan. Tiriskan dengan kertas tissue dan mini cemplon pun siap dihidangakan dan siap disantap bersama keluarga atau sanak saudara atau teman disertai secangkir teh hangat. Nyam

Ta Da ini dia gambaran mini cemplon buatanku. Selamat mencoba teman-teman! :)

 xoxo

Minggu, 05 Juli 2015

Si Ungu

Assalammualaikum readers :)
Hari ini aku mau memperkenalkan suatu benda kesayangan yang sudah menemaniku berkarya melalui blog ini. Suatu benda yang luar biasa berguna, bermanfaat dan dapat memotivasi diri dalam menulis atau lebih tepatnya menyampah di media. Daaaaaan ini dia nih bendanya...



Foto-foto ini diambil di waktu luangku. Foto laptop ungu beserta pernak pernik lainnya yang menurutku agak lucuk gitu deh.

Laptop ini sudah berada di tanganku sejak aku duduk di bangku kelas 2 SMA jadi kira-kira yaa sudah 4 tahunanlah. Laptop ini pernah menemani aku dari ujian yang susah byanget sampek nonton beberapa film yang luar biasa asiknya, for example: running man, the return of superman dan beberapa film lainnya. Oh iya sekedar informasi nih laptop ini sama sekali blas belum pernah menyimpan film berbau horoooor. Sumfah deh, soalnya aku bakalan parno sendiri walaupun cuma ngeliat gambarnya aja. Terus juga aku takut kalau misalnya tiba-tiba aku lagi asik-asiknya nonton film favoritku eeeeh tiba-tiba keganti jadi film horor gitu terus nongol hantunya terus aku kaget terus kena serangan jantung terus terus terus oke ini berlebihan dan harus dihentikan. Mohon maaf apabila ada kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja. 

Walaupun laptop ini udah pernah kebanting sekitar satu emm dua kali tapi aku tetap sayaaaaang banget sama kamu. Semoga laptop ini selalu berada di sampingku selalu dan mendukungku untuk berkaraya. :)

xoxo

Jumat, 03 Juli 2015

Ungkapan Mahasiswa Rumahan


              Aku dapat dikatakan sebagai mahasiswa rumahan. Kenapa? Karena aku tinggal di dalam rumah yang sebenarnya, bukan kos, kontrakan atau jenis-jenis tempat tinggal lainnya. Aku asli dari kota ini, kota dimana kasultanan berada, batik meraja lela, pendidikan unggul dan manisnya gudeg berada. Kota Yogyakarta. Kota dengan seribu budayanya. Kota yang ketika munculnya bulan di langit menjadi penuh dengan aroma keromantisan. Aku menyukai kota ini baik pagi, siang, sore dan malam. Kota ini penuh dengan kehangatan, itu menurutku. Kembali ke topik semula tentang mahasiswa rumahan. Tak sedikit mahasiswa yang menempuh pendidikan di kota ini berasalkan dari sini. Bagaikan ada magnet yang tersembunyi di balik tanah Yogyakarta, orang-orang menjadi tertarik menetapkan hati dan pilihannya untuk menempuh bangku kuliah di kota ini. Entah apa alasannya.
            Mahasiswa ini dapat berasal dari ratusan pulau di dunia ini, ribuan kota di dunia ini dan bahkan milyaran rumah di dunia ini. Tidak hanya yang berasal dari Indonesia saja yang menetapkan hatinya di sini, tapi yang berasal dari luar Indonesia sekalipun. Entah darimana mereka mengetahui seluk beluk kota kecil ini. Mahasiswa dari luar kota ini biasanya akan menetap di sebuah kos-kosan, rumah kontrakan, rumah milik sanak saudara atau bahkan tinggalnya tidak menetap karena keterbatasan ekonomi. Jauh dari keluarga dekat terutama ayah dan ibu membuat mereka harus merasakan kesedihan yang mendalam, sekalipun mereka mengatakan bahwa mereka pemberani dan mandiri, sekalipun mereka mengungkapkan bahwa mereka terbiasa akan kesendiriannya, namun tetap saja pesona keluarga tak ada habisnya.
            Mereka bilang mahasiswa rumahan dapat hidup dengan tenang dan tentram, mereka bilang beban mahasiswa rumahan tak seberat beban mereka, mereka bilang hidup sebagai mahasiswa rumahan sangatlah menyenangkan dan tak perlu mengkhawatirkan harga barang-barang pokok naik, tagihan listrik, tagihan air, tagihan sewa kos atau kontrakan, jenis makanan apa yang akan dimakan hari ini atau bahkan hari ini dapat makan atau tidak. Banyak hal yang mereka bandingkan dengan mahasiswa rumahan. Pandangan mereka mengenai mahasiswa rumahan adalah betapa manjanya, betapa santainya, betapa bahagianya. Tak kuasa mereka menahan ungkapan-ungkapan tanda keinginan yang mendalam untuk menjadi seorang mahasiswa rumahan sepertiku.
            Sebagai mahasiswa rumahan, aku cukup lega bahwa aku tidak perlu memikirkan masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa dari luar, namun tetap saja setiap manusia tidak ada yang terlepas dari suatu masalah. Dari mana pun masalah berasal pasti akan hinggap juga ke peraduannya, manusia. Mahasiswa rumahan sepertiku memang akan lebih terfokus dalam meraih sejuta mimpi dalam hal pendidikan, tapi sentilan sana sini seperti masalah keluarga, hubungan pertemanan, lingkungan kampus, lingkungan rumah, organisasi, kebutuhan keluarga dan lain sebagainya lebih terfokus sebagai sumber masalah. Tak sedikit orang beranggapan bahwa mahasiswa rumahan hanya akan berleha-leha setelah kegiatan belajar selesai. Tidak, karena ada keluarga yang ada di sampingnya untuk terus memberi dorongan dan kekuatan dalam mencapai suatu tingkatan yang lebih, lebih dan lebih.
            Terlepas dari beban dan tanggung jawab dalam menempuh bangku kuliahan yang sama rata, kehidupan sebagai mahasiswa dari luar kota terbilang cukup rumit, itu menurutku. Mereka harus pandai dalam memecahkan masalah kehidupan dan memutuskan suatu hal dengan pilihan yang luar biasa tak terkira. Hasutan sana sini yang berbau negatif harus dapat mereka tepis sekalipun itu juga berlaku bagi mahasiswa rumahan, tapi tak seekstra mahasiswa dari luar. Aku mengakui mahasiswa yang mampu bertahan di kota yang bukan tanah kelahirannya merupakan orang-orang pilihan dan tidak semuanya mampu bertahan hingga tugas serta kewajibannya sebagai mahasiswa terselesaikan dengan baik. Beban kesuksesan mereka pikul dengan sangat berat. Harapan dari keluarga yang jauh disana sangatlah banyak. Tak cukup hanya sekedar melakukan kegiatan belajar, belajar dan belajar, namun dengan berlatih menghadapi pelik dan pahitnya dunia ini adalah salah satu hal yang menjadi ujiannya.
            Orang pilihan, begitu aku mengatakannya. Aku kagum dengan keringat mereka yang berusaha agar impian dan cita-citanya dapat terkabul di kota ini. Terkadang aku merasa bahwa aku juga harus merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang perantau. Hidup di kota lain, berbaur dengan masyarakat yang berbeda dan menghadapi masalah-masalah yang ada dengan penuh tanggung jawab, namun tak bisa aku tolak daya magnet yang ada di kota ini. Keluarga, teman, lingkungan dan rumah dimana aku berada saat ini sungguh membuatku tak bisa jauh-jauh pergi dari itu semua. Aku tidak tahu seperti apa kehidupanku di masa mendatang. Apakah aku akan tetap berada di kota kesayanganku atau aku akan berpindah ke kota lain untuk meneruskan kehidupanku? Entahlah, itu masih menjadi rahasia Sang Ilahi. Kemanapun aku akan pergi nantinya, aku akan tetap menengok kembali kota kecil manis ini.

Sabtu, 27 Juni 2015

Semangat!


Tetap semangat dan jaga kekompakan selalu wahai keluarga baruku :3
xoxo

Halo Keluarga Baru

Assalammualaikum W. W.
Tahun ini alhamdulillahirobilalamin aku bertemu dengan orang-orang yang menjadi keluarga baruku, mereka adalah pengurus HMPS PG PAUD UAD 2015. Kami memang terbilang prodi paling muda, jumlah kami merupakan yang paling sedikit di antara jumlah prodi di FKIP sendiri, pengurus tahun ini dipenuhi dengan para pejuang perempuan (alias isinya perempuan semua nggak ada laki-lakinya) dan itu semua tidak menjadi halang rintangan bagi kami. Kami akan terus berjalan ke depan dengan sesekali berlari kecil untuk menumbuh kembangkan prodi kecil ini dengan penuh rasa semangat dan keceriaan. Teruslah menjadi perempuan super teman-temanku.

















 Di atas cuma sebagian foto-foto dari keluarga baruku dan juga ada beberapa pengurus yang tidak bisa hadir di acara-acara tersebut jadi nggak ada fotonya deh. Maaf yaaa

xoxo 
Wassalammualaikum W. W.